KECAMATAN TANJUNG BUNGA IBUKOTA : WAIKLIBANG
Camat : Drs. Petrus Pedo Maran
NIP : 010429851
NIP : 010429851
Terdiri dari :
Desa Lewobunga | Desa Nusa Nipa |
Desa Gekengderan | Desa Waibao |
Desa Kolaka | Desa Bandona |
Desa Sina Malaka | Desa Lamatutu |
Desa Ratolodong | Desa Latonliwo |
Desa Sinar Hadigala | Desa Aransina |
Desa Bahinga | Desa Patisirawalang |
TANJUNG BUNGA JAMIN BEBAS KKN
Pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan, pembagunan dan pembinaan kemasyarakatan perlu dipertanggung jawabkan sebagai konsekwensi dari penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (Good Govermence), demi menjamin terciptanya pemerintah yang bersih dan bebas dari praktek – praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
Demikian Camat Tanjung Bunga, Drs. Petrus Pedo Maran, menjelaskan hal tersebut dalam laporan pertanggungjawaban camat pada acara Rapat Kerja Para Camat se-Kabupaten Flores Timur yang dipimpin Bupati Flores Timur, Drs. Simon Hayon, di aula Sekretariat Daerah Kabupaten Flotim April lalu. Hadir pada acara tersebut, Asisten Administrasi Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Setda Flors Timur, dr. Valens Sili Tupen, Asisten Ekonomi dan Pembangunan dan para camat se-Kabupaten Flores Timur.
Menurut Pedo Maran, bahwa berbagai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan ditingkat kecamatan sesuai kewenangan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 08 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan.
Dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil-hasil pelaksanaan kegiantan sesuai tugas - tugas umum pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan serta untuk dapat mengetahui segala kekurangan maupun kelebihan yang harus diperbaiki di masa yang akan datang.
Selain itu menyampaikan hasil - hasil pelaksanaan kegiatan dan faktor - faktor yang menghambat serta permasalahan - permasalahan yang terjadi di wilayah ini, Agar dapat menemukan sejumlah solusi oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui satu proses evaluasi dalam mengambil kebijakan demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Camat Pedo Maran juga menjelaskan tentang keadaan geografis wilayah Kecamatan Tanjung Bunga yang dipimpinya. Tanjung Bunga terletak diantara garis 8° 04 LS sampai 8° 0 dan 18° BT. Kecamatan Tanjung Bunga merupakan bagian dari Kabupaten Flores Timur dengan luas 211, 14 km, yang terbagi dalam 14 Desa dengan batas wilayah sebagai berikut : Timur berbatsan dengan Laut Flores, Barat berbatsan dengan Laut Flores, Utara berbatsan dengan Laut Flores dan Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lewolema.
Data Luas Wilayah dan Perkembangan Penduduk
No | Desa | Luas ( Km) | Penduduk | |||
| | | Laki – laki | Perempuan | Jumlah | Kk |
1 | Lamatutu | 32,68 | 375 | 389 | 763 | 158 |
2 | Nusa NIpa | 10,11 | 262 | 298 | 560 | 123 |
3 | Waibao | 30,76 | 680 | 722 | 1402 | 286 |
4 | Bahinga | 9,11 | 438 | 411 | 849 | 183 |
5 | Bandona | 13,37 | 285 | 284 | 569 | 132 |
6 | Sinar Hadigala | 9,70 | 255 | 269 | 551 | 124 |
7 | Ratulodong | 23,07 | 1088 | 1074 | 2162 | 446 |
8 | Sina Malaka | 23,07 | 490 | 456 | 946 | 203 |
9 | Kolaka | 16,50 | 471 | 518 | 989 | 213 |
10 | Lewobunga | 8,25 | 146 | 145 | 291 | 79 |
11 | Patisirawalang | 12,01 | 683 | 553 | 1136 | 231 |
12 | Latonliwo | 15,32 | 378 | 415 | 793 | 160 |
13 | Gekeng Deran | 9,25 | 146 | 159 | 305 | 76 |
14 | Aransina | 21,01 | 327 | 338 | 665 | 131 |
| Jumlah | 211.14 | 5,923 | 6.031 | 11.959 | 2.547 |
Keadaan alam pada Kecamatan Tanjung Bunga umumnya merupakan daratan yang bergelombang dan berbukit dengan kemiringan antara 0² sampai 80 ² dari permukaan laut.
Jenis tanah yang terdapat di Wilayah ini hampir homogen. Pembentukan jenis tanah dipengaruhi oleh iklim, topografi yang pada umumnya mempunyai jenis tanah Litosol, Aluvial dan jenis tanah mediteran. Jenis tanah ini mempunyai ciri – ciri penggunaan tanaman yang berbeda – beda. Hal ini sangat sesuai penggunaan tanah yang digunakan untuk pertanian, perkebunan dan lading. Keadaan Iklim dan hidrologi yang dimiliki Kecamatan Tanjung Bunga secara keseluruhan beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angina muson, karena letak dan posisi yang berada pada peralihan daerah basah dan daerah kering. Curah hujan rata – rata selama setahun adalah bervariasi antara 1000 – 1250 mm pada bulan Nopember sampai dengan Maret. Wilayah Kecamatan Tanjung Bunga dilalui oleh beberapa aliran sungai diantaranya sungai Singaraja dan satu buah Danau Waibelen (Danau Asmara). Untuk sumber mata air yang dapat dijadikan sebagai irigasi dan sumber air minum bersih.
Perkembangan penduduk dari segi kuantitas tentunya diikuti dengan perkembangan fasilitas pelayanan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Bunga adalah 11.954 jiwa. Desa yang mempunyai penduduk terbesar dibandingkan dengan Desa lainnya dotunjukan oleh Desa Ratulodong dengan jumlah 2.162 jiwa ( 18% ) sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Lewobunga 219 jiwa ( 2 % ). Laju pertumbuhan penduduk rata – rata pertahun terjadi di Desa Ratulodong (± 1 % ).
Masyarakat Kecamatan tanjung Bunga secara Sosiologismemiliki asal usul tertentu ( Ile Jadi dan Keroko Puken). Juga memiliki kebudayaan adapt istiadat yang dihormati dan di taati dan masih merupakan kebudayaaan asli, namun pada Desa – desa tertentu telah bercampur dengan kebudayaaan / adat istiadat dari luar seperti kebudayaan dari jawa, Cina, Eropa dan lain –lain sikap gotong royong masih terlihat yaitu adanya hubungan yang harmonis antara penduduk yang berlainan sukusaling menghargai dan tidak saling mengganggu. Ada 2 (dua ) komunitas masyarakat yaitu :
Komunitas Masyarakat adat Demon Lewohiwa (Riangkoli, Lamaojan, Lamaluro, Ebak, Waikelak, Lebao Tenga dei dan Keka), Komunitas masyarakat adat Paji Lewopulo (Kolidaten, Laka, Lewobunga, Muleng, Tone, Walang, Koten, Lewokoli, Bou dan Turu Bean).
Sedangkan jumlah penduduk menurut agama : Jumlah Umat Katolik : 11. 293 jiwa, Jumlah Umat Islam : 615 jiwa Jumlah Umat Kristen Protestan : 46 jiwa
Potensi Wilayah disini, mencakup potensi Sumber Daya Alam (SDA), sarana prasarana dan kelembagaan. Potensi Sumber Daya Alam Kecamatan Tanjung Bunga dipengaruhi oleh posisi dan letak Geografis dan Topografis wilayah.
Potensi alam laut, umumnya digunakan untuk perikanan dan kelautan khususnya pengembangan rumput laut, pemberdayaan mutiara, budidaya kerang dan penangkapan ikan oleh para nelayan masyarakat pesisir. Sementara potensi ikan sangat menjanjikan namun alat penangkapan masih tradisional. Selain itu banyak nelayan dari luar melakukan penangkapan dengan menggunakan bom (alat peledak).
Potensi hutan, jumlah kawasan hutan di bagi dalam 3 (tiga) kawasan Kumaroddo luas 9. 440.42 Ha. Kawasan Padung Nedot luas 6. 309.31 Ha dan Kawasan Mulobahang luas 165. 15 Ha. Jenis kayu dengan beberapa jenis adalah kayu meranti, kayu indah, kayu Jati dan jenis kayu rimba campuran. Untuk potensi Perkebunan komoditi andalan jambu mente, kelapa, kakao dan kemiri sedangkan potensi pertanian, saat ini para petani berorientasi untuk merubah pola pertanian berladang yang berpindah – pindah ke pola pertanian yang menetap dengan melakukan memperluas areal tanaman, penganekaragaman tanaman dan pemupukan. Disamping itu potensi pariwisata juga sangat menjanjikan seperti Batu bertulis Nopinjaga, Danau Waibelen (Danau Asmara ), pesona pantai Ai bao pasir putih, pulau masa dan lain- lain.
Bidang Pemerintah Kecamatan Penyelenggara Pemerintahan umum di Wilayah Kecamatan Tanjung Bunga mulai sejak kepemimpinan kami sampai dengan Desember 2008 berjalan dengan baik dan lancer. Pengelolaan administrasi Pemerintahan yang dikelolah pada Seksi Pemerintahan pada Kantor Camat Tanjung Bunga sejak adanya mutasi pada akhir tahun 2007. seksi tersebut mengalami lowongan jabatan Struktural sampai Desember 2008.
Telah terjadi pemekaran Kecamatan Induk dengan Kecamatan Lewolema pada tahun 2007 dari 21 desa dan setelah terjadi pemekaran menjadi 12 desa di tambah 2 ( dua ) Desa pemekaran baru yaitu : Aransina dan Gekeng Deran sehingga menjadi 14 desa defenitif pada saat ini.
Ditinjau dari aspek personalia meliputi kuantitas dan kualitas aparatur (PNS) dan penyerapan / tingkat kebutuhan aparatur secra komparatif, kepangkatan dan standarisasi etik dan moralitas belum sepenuhnya diterapkan. Akan tetapi terdapat kesenjanganformasi jabatan structural sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut keadaan terakhir PNS di Kecamatan Tanjung Bunga berjumlah 281 orang dengan rincian: Sekretariat Kecamatan berjumlah 20 orang , 1 ( satu ) orang Tenaga KOntrak Daerah dan 7 ( tujuh) orang Tenaga Sukarela ( Tenaga Lepas ). UPTD berjumlah 11 dengan jumlah pegawai: 65 orang. Keadaan Guru PNS berjumlah : 196 orang.
Dari jumlah PNS dan Guru PNS tersebut masih terdapat lowongan pada UPTD dan Sekretariat Kecamatan pada jabatan Kepala Seksi Pemerintahan. Dan disamping itu masih terdapat kekurangan tenaga guru pada sekolah – sekolah (SMAN, SMPN Satu Atap dan SMPN III Tanjung Bunga).
Dalam rangka efektifitas pelaksanaan tugas dengan memperhatikan keadaan aparat relative terbatas namun upaya membangun kerja sama / koordinasi antar Instansi telah ditingkatkan sehingga koordinasi tersebut terwujud: Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Tingkat Kecamatan dengan pemaparan materi oleh Pimpinan Instansi dan dapat didiskusikan, Penggabungan berbagai kegiatan Instansi Tingkat Kecamatan demi efisiensi waktu tenaga dan biaya, Pembinaan ketentraman dan ketertiban di desa dengan melibatkan pihak Muspika, Menjalin kerja sama dengan LSM dan pengusaha yang menanamkan modalnya di Kecamtan Tanjung Bunga, Bersama umat lainnya melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang bernafaskan keagamaan.
Pemerintah Desa Kecamatan Tanjung Bunga terdiri dari dari 14 desa defenitip. Pemekaran 2 (dua) Desa Induk Patiosirawalang dengan Aransina dan Lewobunga dengan Gekeng Deran yang dalam penyelenggaraan pemerintahan berjalan baik namun masih mengalami kesulitan sarana dan prasarana transportasi darat oleh karena kondisi jalan rusak berat. Begitu juga hampir seluruh desa dalam wilayah ini sehingga sangat mempengaruhi biaya transportasi yang sangat tinggi dari desa ke Ibukota Kecamatan dan K edesa- desa di bagian Barat dari wilayah ini. Dalam kaitan dengan berakhirnya masa jabatan para Kepala Desa dan BPD di Kecamatan Tanjung Bunga maka telah dilaksanakan penjaringan, penyaringan dan pemilihan Kepala Desa dan BPD di 13 desa. Sedangkan Kepala Desa yang masa jabatannya berakhir pada bulan April 2009 adalah Kepala Desa Lamatutu. Oleh karena saat ini Kepala Desa Lamatutu masuk dalam Daftar Calon Legislatif pada Pemilu Legislati bula April 2009, maka jabatan tersebut di serahkan kepada Sekretaris Desa Lamatutu sebagai Plt. Kepala Desa Lamatutu sesuai SK. Bupati Flores Timur Nomor Tahun 2003 sampai terpilihnya Kepala Desa Defenitif.
Kemudian dalam kaitan dengan penyelenggara Pemerintahan Desa, pelaksanaan administrasi umum dan pengelolaan keuangan desa masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan sumber daya manusia perangkat desa kenyataan ini Pemerintah Kecamatan telah melakukan upaya / langkah kebijakan dengan menugaskan Tim Teknis Kecamatan untuk melakukan Pendampingan Pengelolaan keuangan Desa yaitu: Dana ADD, P2DTK serta penyusunan APBDesa dan Peraturan Desa lainnya.
Pada tahun 2006 Sekretaris Desa yang diusulkan untuk pengangkatan menjadi PNS sebanyak 12 Desa kecuali 2 ( dua ) desa pemekaran baru ( Aransina dan Gekeng Deran ).sementara dalam proses tersebut Sekretaris Desa yang tidak lolos jadi PNS adalah Desa Ratulodong, Sinar Hadigala, Patisirawalang, Latonliwo dan Dana Kompensasi bagi Sekretaris Desa usia lanjut yaitu : Desa Kolaka dan Nusa Nipa.
Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat. Situasi Kamibmas diwilayah ini pada umumnya tergolong aman dan terkendali, berkat kerja sama aparat dan masyarakat, namun beberapa masalah yang muncul antara lain : Persoalan Rumah Tangga dan perkelahian akibat miras dan persoalan tanah, Kebakaran Hutan dan kebakaran rumah penduduk, Pemboman ikan diperairan Kolaka, Lewobunga, Latonliwo, Aransina, Lamatutu dan Nusa NIpa, yang dilakukan oleh warga desa dalam wilayah ini maupun para nelayan dari luar wilayah Kecamatan Tanjung Bunga, Masalah Tanah Pemerintah, kelompok masyarakat adat dan perorangan. Masalah ini yang sering berakhir dengan perkelahian dan masalah perambahan hutan.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan di Kecamatan Tanjung Bunga sesuai tugas dan fungsi, meka sampai dengan tahun anggara 2008 ini dapat digambarkan sebagai berikut : Pengelolaan Administrasi Pembangunan dikelola pada Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) antara lain meliputi : Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, adalah Kelembagaan Desa dan Lomba Desa, Bantuan Pembangunan Desa ( ADD, P2DTK) Pendataan dan Pengolaan potensi desa dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan. Program Pembangunan Kecamatan (PPK).
Pembangunan di bidang Ekonomi, Pertanian (perkebunan, perikanan dan peternakan) Kehutanan dan Konservasi, Industri, perdagangan dan Koperasi
Pembangunan Fisik Sarana Prasarana Umum: Sarana pendidikan 1 (satu) unit SMAN 1 Tanjung Bunga, sedang dipersiapkan untuk dibangun 1 (satu) unit Sekolah Baru SMKK di Beloaja pada tahun 2009, Lingkungan Hidup dan lain-lain, Perhubungan, sesuai umum tata ruang wilayah Kabupaten Flores Timur pada tahun 2009 di Kecamatan Tanjung Bunga akan dibangun Sarana Peruhubungan berupa Dermaga laut untuk wilayah barat dan 1 (satu) buah Terminal di pusat Ibukota Kecamatan Waiklibang.
Pembangunan Fisik dan Program kegiatan yang dilakukan oleh SKPD Kabupaten dan oleh pihak Swasta / LSM hanya dalam wujud koordinasi.
Pembagian tugas penanganan adminstrasi pembangunan Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Kantor Kecamatan Tanjung Bunga selain Kepala Seksi juga 2 (dua) orang Staf pelaksana. Dalam tahun 2008 mengalami mutasi keluar 1 (satu) orang staf atas nama Lusia N. Hayon permohonan pindah ke Kabupaten Manggarai Barat mengikuti suami sedangkan Saudara Didi Subardi ditugaskan sebagai Bendahara pemegang kas sehingga mengalami kekurangan 2 (dua) orang Staf.
Koordinasi pelaksanaan proses pembangunan Pada tahun 2008 tahapan perencanaan pembangunan telah dilaksanakan perencanaan pembangunan dari bawah, yaitu : Musyawarah Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang menghasilkan usulan program / proyek dan rencana strategis pembangunan desa jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Musyarawah Perencanaan Pembangunan Kecamatan juga telah menghasilkan usulan program proyek Kecamatan Tanjung Bunga yang telah dibahas pada forum musyawarah perencanaan pembangunan tingkat Kabupaten Flores Timur.
Sedangkan pada tahap pelaksanaan semua rencana pembangunan yang telah ditetapkan baik di tingkat desa yang dituangkan dalam APBDesa dan untuk Kecamatan pada penetapan APBD II setiap tahunnya.
Pengelolaan Dana Pembangunan Desa dan Pemberdayaan, Pengelolaan dana pembangunan desa yang langsung dikelola selama ini adalah : Swadaya murni masyarakat berupa tenaga tukang, bahan local batu, pasir dan kayu, Alokasi Dana Desa sudah 2 (dua) tahun berjalan, secara umum informasi besarnya dana ADD setiap Desa dan proses pencairan dana sering terlambat tiap tahun, bahkan sampai akhir tahun berjalan pencairan dana ADD Tahap I belum bias dilakukan oleh karena SPJ tahun lalu belum disampaikan / dimasukan, sehingga hal ini mempengaruhi proses dan mutu perencanaan itu sendiri di tingkat desa.
Setiap tahun alokasi dana ADD untuk setiap desa diambil oleh Kepala Desa pada Bank NTT di Larantuka. Pengambilan dana tersebut dilakukan secara bertahap (3 Tahap) dengan menggunakan Rekomendasi Camat Tanjung Bunga.
Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Khusus (P2DTK) sejak program ini diturunkan tahun 2006 dimana Kecamatan Tanjung Bunga belum terjadi pemekaran dengan Kecamatan Lewolema sehingga pelaksanaan dari program ini Kecamatan Lewolema masih bergabung dengan Kecamatan Induk Tanjung Bunga.
Pada tahapan pelaksanaan P2DTK dimulai dari : tahapan identifikasi masalah, potensi dan gagasan/kebutuhan dari tingkat dusun, musyawarah penetapan usulan, musyawarah perengkingan sampai pendanaan. Sumbangan pihak ketiga yang tidak mengikat, Dana lain yang diberikan Kepala Desa.
Kondisi Pembangunan di Sektor lain Bidang Ekonomi. Pelayanan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan industri, perdagangan, rekomendasi selalu diberikan sesuai ketentuan yang ada. Pusat Perdagangan (pasar) sebanjyak 2 (dua) lokasi yang merupakan pasar mingguan yaitu :
Pasar Inpres Waiklibang setiap hari Senin, kondisi sarana prasarana pasar sangat memprihatinkan, karena los pasar hanya 1 (satu) dan sudah mulai rusak, sementara bangunan lain masih darurat yang diusahakan sendiri oleh para penjual. Pasar Inpres Riangpuho, setiap hari Kamis, bangunan los pasar 1 (satu) unit.
Usaha perikanan / nelayan pada desa pesisir pantai umumnya bersifat sambilan baik secara perorangan maupun kelompok. Usaha angkutan darat, terdapat di Lamatutu, Nusa Nipa, Waibao, Lamanabi, Waiklibang, Lewobunga dan Kolaka yang selama ini melayani arus penumpang barang dan jasa.
Usaha angkutan laut dengan armada kelayakan rakyat masih sangat terbatas terdapat di Kotenwalang, Patisirawalang, Aransina dan Gekeng Deran yang sampai saat ini belum ada Tambatan Perahu dengan tujuan pelayaran Waiklibang dan Larantuka.
Pertambangan dan Energi Pembangunan Listrik PLN maupun Genset bantuan Pemerintah selama ini masih terbatas pada pemenuhan kebutuhan penerangan dan belum mengara kepada udaha produktif.
PLN Sub Ranting Tanjujng Bunga hanya melayani di Ibukota Kecamatan (Waiklibang dan Sinamalaka ) sedangka desa terdekat SIna Hadigala dan sebagian Ratulodong (Riangpigang) belum dapat menikmati penerangan listrik karena terbatasnya jangkauan jaringan yang ada.
Perhubungan dan transportasi, Kondisi jalan pada ruas jalan baru Turubean ke Tana Belen Desa Lamatutu ( ± 3,5 km) dari Turubean ke Lewokoli Desa Aransina (± 9,5 km) dari Koten ke Basira (± 3 km), dari Basira ke Tone Desa Patisirawalang (± 2,5 km) dan dari desa Patisirawalang ke desa Gekeng Deran (± 20 km). Ruas jalan dimaksud adalah jalan setapak yang harus dibuka menjadi jalan umum desa/kecamatan.
Kondisi jalan pada ruas jalan Mulobahang – Muleng 17 km, secara umum sangat rusak yang belum beraspal. Sedangkan sudah ada peningkatan jalan dari Mulobahan ± 1 km, khusus ruas jalan Karangwutung – Muleng ± 5 km terputus karena longsor di Watoreta.
Jurusan Waiklibang – Lamanabi juga sudah mulai peningkatan dengan argegat dan cabang Lamanabi – Koten ± 8 km masih pada status jalan tanah, Jalur Waiklibang – Riangpuho desa Waibao telah dilakukan pengaspalan dari Waiklibang – Ebak ± 7 km, Air bersih di Ibukota Kecamatan khususnya sumur bor yang dibangun sejak 1995 saat ini tidak beroperasi karena mengalami kerusakan alat pada mesin sejak tahun 2007.Pemerintah telah melakukan koordinasi dengan PDAM Kabupaten Flores Timur namun belum dilakukan perbaikan, bahkan sebagian peralatan sumur bor sudah dicabut kembali oleh PDAM pada tahun 2008.
Sosial Masyarakat. Belum dibangun suatu system jaringan social desa, Belum diadakan bimbingan teknik tentang sistim jaringan sosial desa untuk memantapkan kehidupan sosial ekonomi pedesaan, Tidak adanyan pembinaan seni budaya didesa sehingga akses bagi kepentinga rakyat sangat rendah.
Kesehatan dan KB. Fasilitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Tanung BUnga sebanyak 45 buah dengan rincian : Puskesmas Waiklibang : 1 buah, Puskesmas Pembantu :4bua (Koten, Lamatutu, Riangpuho dan Kolaka ), Polindes : 10 buah. Posyandu : 30 buah ( tersebar di 14 desa), Sedangkan Tenaga Medis sebanyak : 31 orang dengan rincian : Dokter: 2 orang Bidan: 2 orang di Puskesmas dan Bidan desa : 7 orang. Perawat : 20 rang
Sementara jumlah tenaga PPKBD sebanyak 14 orang tersebar di 14 desa..
Kader – kader ksehatan yang tersebar di Kecamatan Tanjung Bunga sebanyak 150 orang. Pencapaian peserta baru 122 dan pencapaian peserta aktif 1038 sedangkan pasangan usia subur 2. 564 akseptor.
Permasalahan : Masih tampak sebagian besar rumah penduduk yang belum memiliki jamban keluarga, Masih rendahnya kualitas perilaku hidup sehat di kalangan masyarakat terutama pada keluarga mudah, Terbatasnya system bimbingan teknik hidup sehat desa bagi mayarakat, Wabah penyakit yang sering terjadi yaitu : Malaria, demam berdarah, kolera ispa, diare dan pendyakit kulit.
Pendidikan. Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Tanjung Bunga dari TKK, SD, SLTP dan SLTA dapat digambarkan sebagai berikut :
Rekapitulasi Perkembangan Guru dan murid TK, SD - SLTP dan SLTA.
No | Pendidikan | Jumlah | Jmlh Sarana Pendidikan | |||||
| | Murid | Guru | | ||||
| | L | P | Jmlh | PNS | Honor | Jmlh | |
1 | TKK | 42 | 56 | 98 | 4 | 3 | 7 | 10 |
2 | Sekolah Dasar | 617 | 608 | 1.225 | 65 | 37 | 102 | 21 |
3 | SLTP | 272 | 229 | 501 | 39 | 11 | 50 | 4 |
4 | SLTA | 128 | 129 | 257 | 11 | 12 | 23 | 1 |
Maslah Sosial lainnya. Penyaluran Raskin Tahun 2008 dilaksanakan secara tepat waktu dengan harag penjualan sebesar Rp. 1. 600 / Kg dan tiap desa mengurus sendiri di Kantor Sub Dirve Larantuka dengan sistem Cas and Carry.
Data Alokasi Pagu Beras Miskin Tahun 2008
No | Desa | Jmlh KK | Alokasi Pagu ( Kg ) |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 | Lamatutu Nusa Nipa Waibao Bahinga Bandona Sina Hadigala Ratulodong Sinamalaka Kolaka Lewobunga Patisirawalang Latonliwo Gekeng Deran Aran Sina | 64 65 89 45 51 55 205 77 67 22 98 58 20 65 | 11.200 7.875 15.575 7.875 8.925 8.625 35.875 13.475 11.725 3.850 17.150 10.150 3.500 11.375 |
| Jumlah | 981 | 168.175 |
Kebudayaan :Seni Budaya Tradisional di Desa – desa terancam oleh pengaru budaya dari luar dikarenakan belum adanya system pendampingan, Tidak adanya pembinaan dan bimbingan teknis dibidang seni budaya tradisional di wilayah, Belum dibangunnya system pendampingan seni budaya tradisional di wilayah dalam rangka memperkuat jati diri masyarakat.
Keadaan Pegawai Jumlah karyawan seluruhnya 27 orang yang terdiri dari : Pegawai Negeri Sipil 18 orang, Tenaga Kontrak Daerah 1 orang, Tenaga Kerja Sukarela 7 orang
Luas Wilayah Kecamatan Tanjung Bunga : 268, 78 Km2. terdiri dari 12 Desa dan dapat dirinci sebagai berikut : Ratulodong : 23,07 km2, Sinar Hadigala : 9,70 km2, Bandona : 13, 37 km2. Bahinga : 9,11 km2, Waibao : 30,76 km2, Nusa Nipa : 10,11 km2, Lamatutu : 32,68 km2, Latonliwo : 27, 35 km2, Patisirawalang : 21, 70 km2, Lewobunga : 17, 50 km2, Kolaka : 16,15 km2 dan Sina Malaka : 27,30 km2.
Iklim dan Curah Hujan. Kecamatan Tanjung Bunga beriklim Tropis dengan keadaan curah hujan yang berlangsung dari Bulan Nopember sampai dengan Bulan Maret 2008. Keadaan Topografis Kecamatan Tanjung Bunga mempunyai wilayah sebagian besar berbukit – bukit dengan kemiringan antar 0 sampai 80 º. Dari permukaan laut. Keadaan Tanah. Kecamatan Tanjung Bunga memiliki jenis tanah Acorian / Litezol dan jenis tanah Mediteran dengan cirri – cirri spesifik dalam penggunaannya, yang telah melewati jalur Vulkanis sehingga sering terjadi Gempa Bumi dan longsor.
Kependudukan (Demografis). Maysarakat Kecamatan Tanjung Bunga secara Sosiologis memiliki asal usul tertentu ( Ile Jadi, Keroko Puken dan lain – lain ). Juga memiliki budaya tradisional adat ( Hukum Adat ) yang dihormati dan ditaati masyarakat Tanjung Bunga dan dikenal hidup dalam 2 ( dua ) Komunitas Adat yaitu : Komunitas ( Masyarakat) adat Demon Lewohiwa ( Riangkoli, Lamaojan, Lamaluro, Ebak, Waikelak, Lebao, Tengadei dan Keka), Komunitas ( masyarakat ) adat Paji Lewo Pulo ( Kolidatan, Laka, Lewobunga, Muleng, Tone, Walang, Koten, Lewokoli, Bou dan Turu Bean).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar